INOVASI ABU MANTERA ( AYO BERTENAK UNGGAS MASYARAKAT SEHAT DAN SEJAHTERA
kejadian balita stunting menjadi suatu permasalahan gizi anak yang saat ini dihadapi baik dalam lingkup nasional maupun lingkup glol. Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) prevelansi stunting nasional pada tahun 2023 adalah 17 persen. Salah satu faktor penyebabkan balita stunting adalah saat hamil ibu mengalami kekurangan nutrisi dan pemberian makanan pada balita tidak optimal baik secara kwalitas maupun kwantitas. Kekurangan nutrisi makanan pada ibu hamil dan pada balita pada umumnya disebabkan oleh faktor ekonomi, yang menyebabkan ketidakmampuan masyarakat untuk membeli bahan makanan yang bergizi. Untuk percepatan penurunan angka stunting di Indonesia melalui Peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting ditetapkan strategi nasional salah satunya adalah peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat. Hal ini dikuatkan oleh Instruksi Presiden nomor 04 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dengan memberdayakan petani yang tergolong keluarga miskin ekstrem, dan menyediakan sarana dan prasarana pertanian, peternakan kepada kelompok tani serta melakukan upaya produksi komoditas pertanian untuk mencapai ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Sesuai dengan data pertanggal 22 maret 2024 yang ada di Puskesmas Kecamatan V Koto Kampung Dalam jumlah kasus stunted adalah sebanyak 229 balita dari jumlah 1.737 balita atau 13,1 persen. Dari hasil wawancara dengan petugas kesehatan dan pengamatan dilapangan beberapa penyebab kasus stunting di kecamatan V Koto Kampung Dalam disebabkan tingkat ekonomi masyarakat yang rendah sehingga tidak mampu untuk membeli bahan makanan yang bergizi terutama untuk pemenuhan protein hewani. Untuk memecahkan persoalan diatas pemerintah kecamatan V Koto Kampung Dalam membuat inovasi Abu Mantera (Ayo Beternak Unggas Masyarakat Sehat dan Sejahtera). Inovasi ini merupakan lanjutan daripada inovasi Seputar Aku (Semangat Pemuda Beternak Ayam kampung). Inovasi Seputar Aku hanya melibatkan kaum muda untuk beternak Ayam Kampung yang tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Berbeda dengan inovasi Seputar Aku inovasi Abu Mantera ini sasarannya adalah masyarakat pada umumnya. Untuk percepatan penurunan stunting dengan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat terutama protein hewani (telur dan daging ) juga meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebelum adanya inovasi Abu mantera masyarakat membeli semua bahan pangan untuk mereka konsumsi setiap hari, sehingga biaya hidup yang dikeluarkan cukup tinggi kadang mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi mereka khusus untuk ibu hamil, menyusui dan balita sehingga banyak terjadi kasus stunting. Dengan adanya inovasi Abu Mantera ini mereka dapat mengkonsumsin telur ayam, telur itik, daging ayam dan itik yang mereka pelihara sendiri, sehingga dapat mencegah stunting.